Masyarakat Informasi



Tulisan ini di buat sebagai tugas mata kuliah Sistem dan Teknologi Informasi 
Nama                         : Indri Fitriani
Pembimbing Tugas    : Rinda Cahyana, S.T., M.T..

A. Pendahuluan
Era kontemporer ditandai dengan perubahan struktural yang fundamental dalam masyarakat, didorong oleh akselerasi penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). TIK didefinisikan sebagai konvergensi teknologi telekomunikasi atau komunikasi dan komputer (Bouwman et al., 2005; ITU, 2002). Transformasi ini melahirkan konsep Masyarakat Informasi, suatu entitas sosial baru di mana informasi, yang dulunya hanyalah pendukung, kini menjadi aset inti dan sumber daya ekonomi utama (Drucker, 1992; Huang et al., 1999; Moody & Walsh, 1999). Informasi itu sendiri adalah data mentah—fakta-fakta material seperti huruf, angka, atau simbol (O’Brien & Marakas, 2008)—yang telah diproses menjadi bentuk yang berarti dan berguna (O’Brien & Marakas, 2008).
Peningkatan daya komputasi dan penurunan biaya penyimpanan data yang pesat telah memungkinkan organisasi untuk memelihara basis data yang sangat rinci tentang individu, yang memperluas jangkauan dan dampak tindakan individu dan organisasi (Laudon & Laudon, 2012). Pertumbuhan data digital ini sangat fenomenal; diperkirakan jumlah informasi digital yang diciptakan setiap tahun telah melebihi kapasitas penyimpanan yang tersedia di seluruh dunia (IDC, 2011). Dalam konteks ini, memahami Masyarakat Informasi, ciri-cirinya, serta dampaknya, menjadi hal yang krusial.

B. Pengertian Masyarakat Informasi
Masyarakat Informasi adalah bentuk masyarakat baru di mana struktur sosialnya didasarkan pada pembuatan, distribusi, akses, dan penggunaan informasi secara bebas (Karvalics, 2007). Dalam Masyarakat Informasi, tujuan setiap individu adalah memperoleh keuntungan kompetitif melalui pemanfaatan TIK. Informasi dalam masyarakat ini tidak hanya didistribusikan dengan cepat, tetapi juga dapat dikumpulkan, disimpan, diarsipkan, dan diakses kapan saja dan di mana saja (Gudauskas, 2011).
Definisi lain yang mendukung peran sentral informasi datang dari O’Brien dan Marakas (2008), yang menyebutkan bahwa informasi adalah data yang bermakna dan berguna. Selanjutnya, mereka menekankan bahwa informasi adalah kunci sumber daya ekonomi dan salah satu aset terpenting perusahaan yang sangat berharga (O’Brien & Marakas, 2008). Kesuksesan individu atau bisnis di era ini sangat bergantung pada kemampuan mereka dalam menguasai dan mengendalikan informasi (Fenner, 2002).

C. Ciri-ciri Masyarakat Informasi
Masyarakat Informasi memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari bentuk masyarakat sebelumnya, sebagian besar didasarkan pada intensitas penggunaan TIK dan peran informasi:
1. Informasi sebagai Aset Strategis Dalam Masyarakat Informasi, informasi dipandang sebagai sumber daya yang sangat penting (Moody & Walsh, 1999). Keputusan bisnis dan manajerial sangat bergantung pada informasi berkualitas tinggi—akurat, lengkap, ringkas, dan terkini (O’Brien & Marakas, 2008). Bisnis yang sukses adalah yang mampu menguasai informasi (Fenner, 2002).
2. Prevalensi TIK dan Dunia Maya (Cyberspace) Masyarakat Informasi beroperasi di dalam dan di luar dunia fisik, dengan aktivitas yang semakin banyak terjadi di cyberspace—medan nonfisik yang diciptakan oleh sistem komputer dan komunikasi (Williams & Sawyer, 2010). Konsep pervasive computing atau ubiquitous computing (komputasi di mana-mana) adalah fakta yang mapan, di mana "semuanya terhubung ke segala sesuatu". TIK modern menggabungkan komputasi dengan tautan komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (Williams & Sawyer, 2010).
3. Keterampilan Digital dan Literasi Informasi yang Tinggi Anggota masyarakat ini dituntut untuk memiliki keterampilan yang melampaui sekadar melek komputer (menjadi computer savvy). Mereka harus memiliki Melek TIK (Acevendo, 2005) dan Melek Informasi—kemampuan untuk mengetahui informasi yang diperlukan, serta mengakses, menemukan, dan memprosesnya untuk menciptakan nilai dengan TIK (Árpád, 2007; Andretta, 2005). Literasi Digital (Wheeler, 2012) mencakup kemampuan membuat, membagikan, menggunakan kembali konten, berjejaring sosial, menerbitkan sendiri, dan memelihara privasi secara online.
4. Konektivitas Nonstop dan Kolaborasi Massal Tingkat konektivitas (connectivity) yang tinggi, yang merupakan fondasi kemajuan di Era Informasi, memungkinkan komputer terhubung satu sama lain melalui jalur komunikasi (Williams & Sawyer, 2010). Hal ini memicu tren kolaborasi massal (Hof, 2009; Markoff) melalui sistem perangkat lunak yang memudahkan berbagi secara instan, seperti file-sharing, situs wiki, layanan jejaring sosial, dan citizen-journalism.

D. Contoh Masyarakat Informasi di Indonesia
Meskipun sumber-sumber yang tersedia membahas Masyarakat Informasi dalam konteks global, manifestasi ciri-ciri Masyarakat Informasi dapat terlihat jelas di Indonesia, terutama melalui adopsi masif teknologi seluler dan internet:
1. Platform Digital Mobile yang Dominan Sejalan dengan tren global, platform digital mobile (seperti smartphone) telah muncul sebagai pesaing platform PC dalam sistem bisnis (Laudon & Laudon, 2012). Di Indonesia, smartphone digunakan secara luas untuk mengakses informasi, komunikasi, dan layanan berbasis lokasi (m-commerce), meningkatkan kenyamanan konsumen dan mengurangi biaya transaksi.
2. E-Business dan E-Commerce Perusahaan menggunakan internet dan teknologi digital untuk melaksanakan seluruh proses bisnis, termasuk perdagangan elektronik (e-commerce). E-commerce didukung oleh fitur-fitur unik teknologi internet, seperti ubiquitas (tersedia di mana-mana) dan jangkauan global (Laudon & Laudon, 2012). Ini tercermin dalam menjamurnya toko-toko online dan platform pasar digital (marketspace) di Indonesia, memungkinkan transaksi komersial digital antara organisasi dan individu secara instan dan tanpa batasan geografis.
3. Jejaring Sosial dan Kolaborasi Warga Platform jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace (Laudon & Laudon, 2012) digunakan sebagai komunitas online untuk berbagi ide, foto, dan informasi, serta untuk memperluas lingkaran kenalan. Di Indonesia, platform ini menjadi alat komunikasi yang sangat efektif, baik untuk interaksi sosial maupun untuk mobilisasi massa atau penyebaran berita cepat, mirip dengan bagaimana blog dan ponsel digunakan untuk menyebarkan berita selama bencana (Schwartz, 2004).

E. Dampak Positif dan Negatif Masyarakat Informasi
Pemanfaatan TIK yang menjadi pilar Masyarakat Informasi membawa konsekuensi ganda, baik manfaat signifikan maupun tantangan serius.
Dampak Positif (Manfaat)
1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas Operasional Sistem informasi memungkinkan manajer untuk menggunakan data real-time dalam pengambilan keputusan, yang menghasilkan respons lebih cepat dan tingkat efisiensi operasional yang lebih tinggi (Laudon & Laudon, 2012). TIK membantu bisnis memotong biaya, membedakan produk, mendorong pertumbuhan, dan mengembangkan aliansi strategis (O’Brien & Marakas, 2010).
2. Transformasi Pendidikan dan Kesehatan TIK menjanjikan pembelajaran yang lebih interaktif dan individual (Williams & Sawyer, 2010). Dalam kesehatan, konsumen dapat berbagi pengalaman dan informasi kesehatan secara online.
3. Keterlibatan Pelanggan dan Personalisasi TIK memungkinkan tercapainya keintiman pelanggan dan pemasok, dan membangun hubungan yang berharga. Pedagang online dapat mengumpulkan lebih banyak informasi tentang konsumen, memungkinkan tingkat personalisasi dan kustomisasi yang tidak terpikirkan sebelumnya dengan teknologi perdagangan tradisional (Laudon & Laudon, 2012).
4. Transparansi Pemerintahan (E-Government) Internet telah membantu pemerintah memberikan layanan yang lebih baik dan membuat operasi pemerintah menjadi lebih transparan kepada publikE-government menggunakan teknologi internet dan jaringan untuk memberikan informasi dan layanan publik kepada warga negara dan bisnis, yang membuat operasi pemerintah lebih efisien dan memberdayakan warga.
Dampak Negatif (Tantangan)
1. Ancaman terhadap Privasi dan Keamanan Penggunaan basis data yang meluas untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menukar informasi pribadi secara mudah dan ekonomis menciptakan dampak negatif pada hak privasi setiap individu (O’Brien & Marakas, 2010). Ancaman termasuk pencurian identitas, serangan malware (virus, wormspyware), dan spamming (pengiriman pesan tak diminta secara massal).
2. Kesenjangan Digital (Digital Divide) Terdapat kesenjangan yang lebar antara mereka yang memiliki akses ke TIK dan mereka yang tidak, baik di dalam maupun antar negara (Rainer & Cegielski, 2010). Jika tidak diperbaiki, kesenjangan ini dapat memperburuk kesenjangan sosioekonomi, menciptakan masyarakat have-nots yang buta teknologi (Laudon & Laudon, 2012).
3. Masalah Kualitas Hidup dan Kesehatan Penggunaan TIK yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti RSI (Repetitive Stress Injury) dan technostress, serta masalah mental seperti isolasi sosial, yang mengurangi kontak tatap muka dengan keluarga dan teman (Laudon & Laudon, 2012). Ketergantungan yang luar biasa pada sistem informasi juga membuat bisnis dan pemerintah sangat rentan terhadap kegagalan sistem.
4.Dam pak pada Pekerjaan dan Informasi Berlebihan Otomatisasi proses bisnis dan reengineering pekerjaan sering kali menyebabkan pengurangan pekerjaan manajerial tingkat menengah dan klerikal, meskipun TIK juga menciptakan pekerjaan baru (O’Brien & Marakas, 2010). Selain itu, manajer sering menghadapi informasi berlebihan (information overload), di mana sulit untuk menemukan pengetahuan yang benar-benar penting di tengah derasnya aliran data (Laudon & Laudon, 2012).

Kesimpulan
Masyarakat Informasi adalah sebuah realitas yang tak terhindarkan, didasarkan pada infrastruktur TIK dan peran informasi sebagai aset vital. Makna Masyarakat Informasi berpusat pada pemanfaatan kebebasan dalam pembuatan, distribusi, akses, dan penggunaan informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif.
Namun, Masyarakat Informasi menghadapi tantangan besar. Tantangan utama berkisar pada isu etika dan sosial. Prioritas utama adalah melindungi privasi individu dari penggunaan data yang tidak sah dan memerangi kejahatan siber. Selain itu, mengatasi kesenjangan digital yang berpotensi memisahkan masyarakat menjadi information haves dan have-nots adalah kunci untuk memastikan Masyarakat Informasi memberikan manfaat sosial yang merata. Akhirnya, organisasi harus mengelola kompleksitas teknologi dan risiko seperti kualitas data yang buruk dan kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi untuk mewujudkan potensi penuh dari era informasi ini.
--------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka
Acevendo, V. (2005). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi
Andretta, S. (2005). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Árpád, P. (2007). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Bouwman, H., dkk. (2005). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Drucker, P. (1992). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Fenner, D. (2002). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Gudauskas, R. (2011). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Huang, K. T., dkk. (1999). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
ITU. (2002). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Karvalics, L. Z. (2007). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2012). Management Information Systems: Managing the Digital Firm (Thirteenth Edition, Global Edition). Pearson Education Limited.
Loose, A. (1997). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Machlup, F. (1980). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Moody, D. L., & Walsh, P. (1999). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2008). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Introduction to Information Systems (Fifteenth Edition). McGraw-Hill.
Rainer, R. K., & Cegielski, C. G. (2010). Introduction to Information Systems (Third Edition). John Wiley & Sons, Inc.
Wheeler, S. (2012). Dalam R. Cahyana, 01 Masyarakat Informasi.
Williams, B. K., & Sawyer, S. C. (2010). Using Information Technology. McGraw-Hill.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Instalasi OS di Mesin Virtual | Android-x86

Ringkasan Sistem dan Teknologi Informasi

Sistem dan Teknologi Informasi