Pengelolaan Data



Tulisan ini di buat sebagai tugas mata kuliah Sistem dan Teknologi Informasi 
Nama                         : Indri Fitriani
Pembimbing Tugas    : Rinda Cahyana, S.T., M.T..

Abstrak

Pengelolaan data merupakan fondasi penting dalam sistem informasi modern, di mana data mentah diubah menjadi informasi dan kemudian menjadi pengetahuan untuk mendukung pengambilan keputusan. Artikel ini mengulas struktur fundamental data, mulai dari hierarki penyimpanan data terkecil hingga konsep basis data terintegrasi. Fokus utama diberikan pada peran vital Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System - DBMS) dalam meminimalkan redundansi dan meningkatkan integritas data. Lebih lanjut, dibahas model-model basis data utama (Relasional, Hierarki, Jaringan) serta aplikasi intelijen bisnis kontemporer, seperti Data Warehouse dan Data Mining, yang memanfaatkan volume data besar (Big Data) untuk menemukan pola dan mendukung strategi organisasi.


1. Pendahuluan

Dalam konteks teknologi informasi (TI), data mengacu pada deskripsi dasar tentang hal, peristiwa, atau transaksi yang direkam, diklasifikasikan, dan disimpan. Data sendiri dapat berbentuk angka, huruf, gambar, atau suara. Ketika data telah diorganisir sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya, barulah ia menjadi informasi. Tujuan utama sistem informasi adalah memproses data secara ekonomis menjadi informasi dan pengetahuan.

Sebuah Basis Data (Database) didefinisikan secara ketat sebagai kumpulan data yang saling berhubungan, diorganisasikan secara logis, dirancang, dan dibangun untuk tujuan spesifik. Dalam sebuah organisasi, basis data harus dikelola secara efektif karena data merupakan sumber daya organisasi yang penting, yang harus dilindungi seperti halnya aset lain.

2. Struktur dan Hierarki Data

Data diatur dalam sebuah hierarki penyimpanan logis dalam basis data komputer. Pemahaman terhadap hierarki ini sangat penting untuk memahami cara kerja basis data:

  1. Bit (Binary Digit): Unit data terkecil yang dapat disimpan, direpresentasikan oleh 0 (mati) dan 1 (hidup).
  2. Karakter (Character): Kombinasi bit yang membentuk huruf, angka, atau karakter khusus.
  3. Fields (Field): Unit data yang mengandung satu atau lebih karakter. Field adalah unit terkecil dari informasi yang bermakna dalam basis data.
  4. Records (Record): Sekumpulan fields yang saling berhubungan.
  5. File (File): Sekumpulan records yang saling berhubungan atau logis.

Untuk mempermudah pengambilan dan pemrosesan data, sebuah Key Field dipilih untuk mengidentifikasi record secara unik.

Terkait dengan penyimpanan, data dikelompokkan dalam File Data yang menyimpan kata, angka, gambar, atau suara. Berlawanan dengan itu, File Program adalah file yang berisi instruksi perangkat lunak, yang dapat berupa Source program files (instruksi tingkat tinggi) atau Executable files (hasil terjemahan ke bahasa mesin). Untuk efisiensi penyimpanan dan transmisi, Kompresi adalah metode yang digunakan untuk menghilangkan elemen yang berulang sehingga file membutuhkan ruang dan waktu yang lebih sedikit.

3. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

Pendekatan manajemen basis data dikembangkan untuk mengatasi masalah yang timbul dari pendekatan pemrosesan file tradisional, seperti redundansi data, kurangnya integrasi, dan ketergantungan program-data.

3.1. Definisi dan Keuntungan

Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) adalah perangkat lunak yang dibuat secara khusus untuk mengendalikan struktur basis data dan akses data.

Keuntungan utama penggunaan DBMS meliputi:

  1. Mengurangi Redundansi Data: DBMS meminimalkan file terisolasi di mana data yang sama diulang di banyak tempat, yang juga mengurangi ketidakkonsistenan data.
  2. Meningkatkan Integritas Data: Data cenderung lebih akurat, konsisten, dan mutakhir karena perubahan dilakukan di satu tempat.
  3. Meningkatkan Keamanan: Akses ke informasi tertentu dapat dibatasi hanya untuk pengguna terpilih, seringkali melalui kata sandi.
  4. Kemudahan Pemeliharaan: DBMS menawarkan prosedur standar untuk menambah, mengedit, dan menghapus records.

3.2. Komponen Kunci DBMS

DBMS dilengkapi dengan komponen penting untuk mendukung fungsionalitasnya:

  • Kamus Data (Data Dictionary): Kadang disebut repository, merupakan dokumen atau file yang menyimpan definisi data, serta deskripsi dari struktur data yang digunakan dalam basis data. Kamus data ini tidak menyimpan data aktual dari basis data, melainkan metadata (data tentang data) yang penting untuk mengelolanya.
  • Utilitas DBMS (DBMS Utilities): Program yang memungkinkan pengguna memelihara basis data, termasuk fungsi membuat, mengubah, menghapus, mengurutkan, dan mencari data, records, dan files.
  • Pembangkit Laporan (Report Generator): Program yang menghasilkan dokumen di layar atau tercetak dari seluruh atau sebagian basis data, memungkinkan pengguna menentukan format laporan sebelumnya.

Administrator Basis Data (DBA) adalah spesialis yang mengoordinasikan semua aktivitas terkait kebutuhan basis data organisasi. DBA memastikan integritas, keamanan, ketersediaan, dan kinerja basis data.

4. Model dan Akses Basis Data

4.1. Model Basis Data

Meskipun terdapat beberapa struktur basis data yang mendasar, model yang paling populer dan banyak digunakan adalah Basis Data Relasional.

  • Model Relasional: Mengorganisir data sebagai tabel dua dimensi (relations) dengan baris (tuple atau record) dan kolom (atribut atau field). Model ini dapat menghubungkan data antarfile asalkan keduanya berbagi elemen data umum (key). Contoh DBMS relasional populer adalah Microsoft Access, DB2, dan Oracle Database.
  • Model Hierarki: Menyusun fields dan records seperti struktur pohon, di mana child records adalah turunan dari parent records, dengan root parent sebagai puncaknya.
  • Model Jaringan: Mirip model hierarki, tetapi setiap child record dapat terhubung ke lebih dari satu parent record.

4.2. Bahasa Query

Untuk mengakses dan memanipulasi data dalam basis data, DBMS menggunakan Data Manipulation Language. Bahasa yang paling menonjol saat ini adalah Structured Query Language (SQL). SQL digunakan untuk mengambil data dari basis data relasional.

5. Strategi Intelijen Bisnis: Data Warehouse dan Data Mining

Dalam menghadapi tantangan Big Data—kumpulan data dengan volume yang sangat besar (petabyte dan exabyte) yang melampaui kemampuan DBMS tradisional—organisasi beralih ke infrastruktur intelijen bisnis yang canggih.

5.1. Data Warehouse dan Data Mart

Data Warehouse (Gudang Data) adalah basis data khusus yang menyimpan data terkini dan historis yang telah diekstraksi dari berbagai basis data operasional dan eksternal. Data tersebut dibersihkan (cleaned), diubah (transformed), dan dikatalogkan untuk analisis bisnis dan dukungan keputusan.

Karakteristik kunci Data Warehouse meliputi:

  1. Berorientasi Subjek: Diatur berdasarkan dimensi bisnis seperti pelanggan atau produk.
  2. Historis: Data disimpan selama bertahun-tahun untuk analisis tren dan perbandingan.
  3. Nonvolatile: Data tidak diperbarui setelah dimasukkan ke dalam warehouse.
  4. Multidimensional: Data biasanya disimpan dalam struktur multidimensi (data cube) untuk analisis dari berbagai perspektif.

Data Mart adalah data warehouse yang lebih kecil yang dirancang untuk kebutuhan pengguna akhir di unit bisnis atau departemen tertentu.

5.2. Data Mining

Data Mining (Penambangan Data) adalah proses yang dibantu komputer yang digunakan untuk menyaring dan menganalisis sejumlah besar data di data warehouse untuk mengekstrak pola tersembunyi (hidden patterns) dan makna, serta menemukan pengetahuan baru. Tujuan data mining adalah mendeskripsikan tren masa lalu dan memprediksi tren masa depan. Teknik ini sangat penting untuk mendukung keputusan strategis, misalnya dalam mengidentifikasi bundel produk baru atau memprediksi potensi pelanggan yang paling menguntungkan.


KESIMPULAN

Pengelolaan data, basis data, dan intelijen bisnis membentuk kerangka kerja penting dalam sistem informasi modern yang bertujuan mengubah fakta mentah menjadi pengetahuan yang strategis. Proses ini dimulai dari hierarki penyimpanan data (data storage hierarchy) yang logis, mulai dari unit terkecil seperti Bit dan Karakter, yang membentuk Field, Record, dan File, hingga akhirnya terintegrasi menjadi Basis Data (Database). Untuk mengelola struktur yang kompleks ini, perusahaan menggunakan Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) yang fungsi utamanya adalah mengurangi redundansi data dan meningkatkan integritas data, dengan Basis Data Relasional sebagai model yang populer, yang mengatur data dalam tabel dua dimensi (baris dan kolom) dan diakses menggunakan Structured Query Language (SQL). Untuk menganalisis volume data besar (Big Data) dan mendukung pengambilan keputusan yang efektif, organisasi mengimplementasikan infrastruktur Intelijen Bisnis (BI), yang bergantung pada Data Warehouse (Gudang Data) untuk menyimpan data historis yang telah diekstrak dan diubah untuk analisis. Teknik seperti Data Mining kemudian digunakan untuk menyaring data besar tersebut guna menemukan pola dan tren tersembunyi yang dapat membantu memprediksi perilaku masa depan dan mendukung keputusan strategis. Secara keseluruhan, Tata Kelola Data (Data Governance) memastikan ketersediaan, integritas, dan keamanan aset data di seluruh organisasi.


Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana Data Mining secara spesifik mengidentifikasi pola tersembunyi, atau bagaimana struktur Data Warehouse berbeda dari basis data operasional biasa?

Daftar Pustaka

Cahyana, R. (2020). 04 Perangkat Lunak Komputer [Materi Kuliah]. Institut Teknologi Garut. Cahyana, R. (2020). 06 Pengelolaan Data [Materi Kuliah]. Institut Teknologi Garut. Laudon, K. C. (n.d.). Management Information System (Chapter 6 & 11). O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (n.d.). Introduction to Information System (Chapter 5). Rainer, R. K., & Cegielsky, S. F. (n.d.). Introduction to Information System (Chapter 4). Williams Sawyer, S. (n.d.). Using Information Technology (Chapter 4 & 8).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Instalasi OS di Mesin Virtual | Android-x86

Ringkasan Sistem dan Teknologi Informasi

Sistem dan Teknologi Informasi